Misbak nama seorang lelaki setengah baya yang mengelola dan menunggu Rumah Hutan, ditengah kesunyian hutan yang terkadang kalau tengah malam gulita suka ada babi hutan yang menghampirinya, atas keberaniannya ia tetap tabah dan sabar menunggu di Rumah Hutan, terlebih sekarang sudah 3 tahun berjalan pohon-pohon palawija sudah menghasilkan, dari pohon pisang, duren, padi darat, jagung, cabe dan lain-lain, juga ada ternak seperti ayam dan kambing, menambah betah saja pak Misbak menunggu Rumah Hutan, terlebih seluruh tanaman yang ada di Rumah Hutan adalah miliknya.
Ibu Supriah itulah nama istri pak Misbak yang selalu setia mendampingi di Rumah Hutan, namun rumahnya yang ada di kampung masih dirawat dengan baik,walau terkadang ia harus menginap di Rumah Hutan, karena selama berdirinya Rumah Hutan sang Suami selalu menginap di Rumah Hutan, yang sudah menjadi Rumah ke duanya.
Ibu Supriah yang dikaruniai anak 7 (tujuh) orang ini, kesehariannya mengurusi rumahnya yang ada di kampung dan tiap pagi pergi ke Rumah Hutan, menemani sang suami bekerja, semuan anak-anaknya yang tinggal 5 (lima) orang yang ikut dengan dia, karena yang 2 (dua) orang sudah berumah tangga dan sudah bekerja di Jakarta. Idealnya memang konsep Rumah Hutan ini dihuni oleh satu keluarga yang berkerja full di ladang, namun karena mereka punya rumah di kampung jadi masih pulang pergi ke kampung dan Rumah Hutan, walaupun sekarang keluarga Pak Misbak sudah sering tinggal di RH.
Kampung Ibu Supriah, namanya kampung Serdang jarak dari RH sekitar kurang lebih 3 (tiga) Km, dan kalau pergi ke RH harus jalan kaki dengan menaiki bukit lembah dan ada sungi kecil yang harus dilintasi, namun karena sudah terbiasa di lewati jarak tempuh bukanlah persoalan buat Ibu Supriah, terlebih sekarang sudah punya harta yang menghampar, ada padi yang sudah menghijau, pohon pisang yang dulu pernah kena penyakit dan pada mati, kini sudah mulai tumbuh subur dan menghijau,terlebih sekarang musin hujan, tanaman sudah tidak kekurangan air dan baru satu minggu habis panen duren, semakin tambah semangat saja untuk bekerja di ladang. Demi kesejahteraan keluarga dan menyongsong masa depan lebih cerah. (by. Kang Ros)
Ibu Supriah, yang setia menemani suaminya diladang, sedang membersihkan rumput yang ada di tanaman padi darat, ”sebentar lagi akan panen sekitar 2 bulan lagi” katanya sambil tersenyum (foto di ambil pada tanggal 28/1/2010)
Dok. Bang Ros
Misbak suami bu Supriah yang rajin bekerja di ladang Rumah Hutan, kini tanamannya menjadi subur dan bagus yang luasnya sekitar + 2 Hektar
Dok. Omah
Ketua LPM Rumah Hutan Rosadi Pribadi, saat mengunjungi beberapa centra pertanian di sekitar Rumah Hutan, kamis, 28/01/10 kini Rumah Hutan bertambah luasnya 1 hektar, yang sebelumnya hanya 2 hektar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar